PENERAPAN TERAPI WICARA
(SPEECH THERAPY) BAGI DISABILITAS
Terapi wicara, atau
yang sering disebut sebagai speech therapy dalam bahasa Inggris, adalah suatu
bentuk intervensi yang bertujuan untuk membantu individu dengan berbagai
masalah komunikasi dan gangguan bicara. Penerapan terapi wicara pada individu
dengan disabilitas tergantung pada jenis dan tingkat disabilitas yang dimiliki
oleh individu tersebut. (APTA,2018).Berikut adalah beberapa cara penerapan
terapi wicara pada berbagai jenis disabilitas:
1.
Gangguan
Bicara dan Bahasa pada Anak dengan Spektrum Autisme : Terapi wicara dapat
membantu anak-anak dengan autisme dalam mengembangkan keterampilan komunikasi,
seperti bicara, berbicara dengan jelas, dan berinteraksi sosial. Terapis wicara
akan bekerja dengan anak untuk meningkatkan kemampuan berbicaranya, memahami
bahasa tubuh dan ekspresi wajah, serta membantu anak mengkomunikasikan
keinginannya dengan lebih efektif.
2.
Keterlambatan
Bicara pada Anak : Pada anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara, terapi
wicara akan fokus pada pengembangan keterampilan bicara dan bahasa. Ini bisa
melibatkan latihan berbicara, penggunaan alat bantu komunikasi seperti gambar
atau aplikasi komunikasi augmentatif-alternatif (AAC), serta melibatkan
orangtua atau pengasuh dalam memberikan dukungan terapi di rumah.
3.
Gangguan
Bicara pada Penyandang Tuna Rungu : Individu dengan gangguan pendengaran
mungkin mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan bicara dan bahasa.
Terapi wicara dalam kasus ini akan fokus pada penggunaan bahasa isyarat,
pelatihan dalam pembacaan bibir, dan teknik-teknik lain yang membantu individu
berkomunikasi secara efektif.
4.
Gangguan
Bicara pada Stroke atau Cedera Otak : Terapi wicara dapat membantu individu
yang mengalami stroke atau cedera otak dalam memulihkan keterampilan bicara dan
bahasa yang mungkin terganggu. Terapis wicara akan merancang program
rehabilitasi yang sesuai dengan kondisi individu dan menggunakan teknik-teknik
seperti terapi bicara motorik dan latihan pelafalan.
5.
Gangguan
Artikulasi dan Gangguan Fonologi : Individu yang mengalami kesulitan dalam
mengucapkan suara atau bunyi-bunyi tertentu memerlukan terapi wicara yang fokus
pada perbaikan artikulasi dan fonologi. Terapis wicara akan memberikan
latihan-latihan khusus untuk membantu individu mengucapkan suara dengan benar.
6.
Stuttering
(Tercegat) : Untuk individu yang mengalami tercegat, terapi wicara akan fokus
pada mengurangi kecegatan dalam berbicara. Terapis wicara akan menggunakan
berbagai teknik, seperti teknik relaksasi, latihan pernapasan, dan latihan
bicara yang terstruktur.
Penting untuk diingat
bahwa terapi wicara harus disesuaikan dengan kebutuhan individu yang
bersangkutan. Terapis wicara akan melakukan evaluasi awal untuk menentukan
jenis dan tingkat masalah komunikasi yang dialami individu, dan kemudian
merancang program terapi yang sesuai. Terapi wicara juga sering melibatkan
kerja sama dengan orangtua, pengasuh, atau anggota keluarga lainnya untuk
memastikan bahwa kemajuan yang dicapai dalam sesi terapi juga diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari individu tersebut.
Referensi
:
American Physical Therapy Association.
(2018). Guide to Physical Therapist Practice. Edisi ke-3. APTA.
Social Plugin