Kelebihan Dan Kekurangan Kurikulum Merdeka

 


Kelebihan Dan Kekurangan Kurikulum Merdeka Bagi Siswa Disibilitas

 

Kurikulum Merdeka adalah suatu pendekatan pendidikan yang bertujuan untuk memberikan lebih banyak kebebasan kepada sekolah dan guru dalam merancang kurikulum mereka sendiri. (Kemedikbud,2020) Untuk siswa dengan disabilitas, ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan:

Kelebihan Kurikulum Merdeka untuk Siswa dengan Disabilitas:

1.    Penyesuaian Individual: Kurikulum Merdeka memungkinkan sekolah dan guru untuk lebih mudah menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan individu siswa dengan disabilitas. Ini dapat meningkatkan kesempatan siswa untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mereka.

2.    Fleksibilitas dalam Pendekatan Pembelajaran: Guru dapat menggunakan berbagai metode dan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa dengan disabilitas. Ini dapat membantu siswa untuk lebih baik memahami dan menguasai materi pelajaran.

3.    Peningkatan Keterlibatan Siswa: Dengan memberikan lebih banyak kebebasan kepada siswa untuk memilih proyek atau topik yang mereka minati, Kurikulum Merdeka dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dengan disabilitas dalam pembelajaran.

4.    Mengatasi Keterbatasan Tradisional: Kurikulum Merdeka dapat membantu mengatasi beberapa keterbatasan kurikulum tradisional yang mungkin tidak memadai untuk siswa dengan disabilitas. Ini termasuk kemampuan untuk menyesuaikan kecepatan belajar, metode evaluasi, dan sumber daya pendukung.

Kekurangan Kurikulum Merdeka untuk Siswa dengan Disabilitas:

1.    Kebutuhan Rancangan yang Lebih Cermat: Mengembangkan kurikulum yang sesuai untuk siswa dengan disabilitas memerlukan perencanaan dan desain yang lebih cermat. Hal ini dapat memerlukan sumber daya dan waktu yang lebih besar.

2.    Keterbatasan Sumber Daya: Siswa dengan disabilitas mungkin memerlukan lebih banyak sumber daya pendukung, seperti guru pendamping atau teknologi assistif. Kurikulum Merdeka dapat menghadirkan tantangan dalam hal penyediaan sumber daya ini.

3.    Penilaian yang Tidak Memadai: Kurikulum Merdeka mungkin tidak selalu menyediakan kerangka penilaian yang sesuai untuk siswa dengan disabilitas. Ini dapat menghambat pemantauan kemajuan siswa dan penentuan keberhasilan mereka.

4.    Kurangnya Konsistensi: Dalam lingkungan yang sepenuhnya berdasarkan Kurikulum Merdeka, konsistensi dalam pembelajaran antar siswa dan sekolah dapat menjadi masalah. Hal ini dapat memengaruhi siswa dengan disabilitas yang mungkin memerlukan pendekatan yang lebih konsisten.

Sehingga pendekatan Kurikulum Merdeka harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa dengan disabilitas dan tidak boleh mengabaikan hak mereka untuk mendapatkan pendidikan yang setara. Hal ini memerlukan kerja sama antara guru, sekolah, dan orang tua untuk memastikan bahwa siswa dengan disabilitas mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan dalam lingkungan Kurikulum Merdeka.

 

================================================================================================

Referensi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, (2020)