Peran Pendidikan Pada Kurikulum Merdeka

 


Peran Pendidikan Pada Kurikulum Merdeka Bagi Siswa Pada Lembaga Disibilitas

Kurikulum Merdeka adalah sebuah inisiatif pendidikan di Indonesia yang bertujuan untuk memberikan lebih banyak kebebasan kepada lembaga pendidikan dan guru dalam merancang kurikulum mereka sendiri. Ini adalah langkah yang penting untuk mempersonalisasi pendidikan dan memastikan bahwa siswa mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi mereka, termasuk siswa di lembaga disabilitas.(Kemedikbud,2020)

Peran pendidikan pada Kurikulum Merdeka bagi siswa di lembaga Disabilitas sangat penting dan memiliki beberapa aspek utama:

1.   Personalisasi Pendidikan: Kurikulum Merdeka memungkinkan lembaga pendidikan di luar sekolah umum untuk menyesuaikan kurikulum mereka sesuai dengan kebutuhan individu siswa dengan disabilitas. Setiap siswa memiliki kebutuhan pendidikan yang berbeda, dan pendekatan personalisasi memastikan bahwa mereka mendapatkan dukungan yang sesuai untuk mengatasi hambatan mereka.

2.   Inklusi: Salah satu tujuan utama pendidikan adalah menciptakan lingkungan yang inklusif di mana siswa dengan disabilitas merasa diterima dan memiliki kesempatan yang sama untuk belajar. Kurikulum Merdeka dapat membantu mengintegrasikan siswa dengan disabilitas ke dalam program pendidikan reguler atau memberikan kurikulum khusus yang mendukung perkembangan mereka.

3.   Pengembangan Kemampuan: Pendidikan dalam konteks Kurikulum Merdeka harus fokus pada pengembangan kemampuan individu siswa dengan disabilitas. Ini dapat mencakup pembelajaran berbasis proyek, pengalaman praktis, dan metode pembelajaran yang berfokus pada potensi siswa.

4. Kerjasamai: Kurikulum Merdeka juga mendorong kerjasama antara guru, orang tua, terapis, dan spesialis lainnya dalam mendukung perkembangan siswa dengan disabilitas. Kolaborasi ini membantu memastikan bahwa semua aspek kebutuhan siswa terpenuhi.

5.   Penilaian yang Adil: Pendidikan dalam konteks Kurikulum Merdeka juga harus mencakup penilaian yang adil dan relevan untuk siswa dengan disabilitas. Ini dapat melibatkan metode penilaian alternatif yang sesuai dengan kemampuan mereka.

6. Peningkatan Keterlibatan Orang Tua: Orang tua memiliki peran yang penting dalam pendidikan siswa dengan disabilitas. Kurikulum Merdeka dapat memfasilitasi keterlibatan orang tua dalam perencanaan dan pengembangan kurikulum serta pemantauan perkembangan anak mereka.

Dengan memperkenalkan Kurikulum Merdeka, lembaga pendidikan di Indonesia dapat lebih fleksibel dalam memenuhi kebutuhan pendidikan siswa dengan disabilitas. Ini adalah langkah penting menuju pendidikan inklusif yang berfokus pada pengembangan potensi individu, memberikan dukungan yang lebih baik kepada siswa dengan disabilitas, dan memastikan bahwa mereka memiliki peluang yang sama untuk meraih kesuksesan.


============================================================================


Referensi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, (2020)