CARA PENANGANAN ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM KELUARGA
v Autis
Autisme adalah adanya
gangguan perkembangan pada interaksi sosial dan komunikasi serta ditandai
dengan terbatasnya aktifitas dan ketertarikan. Ciri-ciri:
1. Anak
menghindari kontak mata.
2. Anak
tidak menanggapi saat dipanggil namanya pada usia 9 bulan.
3. Anak
tidak menunjukkan ekspresi wajah, seperti senang, sedih, marah, dan terkejut
pada usia 9 bulan.
4. Anak
tidak bermain permainan sederhana pada usia 12 bulan.
Adapun
cara menangani anak autis tersebut yaitu seperti mengajak berinteraksi dengan
anggota keluarga agar dia tidak hanyut dalam dunianya sendiri, makanan sesuai
petunjuk dokter, menghindari permainan yang bersifat personal dan mengasyikkan.
Misalnya PS dan permainan sejenisnya.
v Gangguan
komunikasi/wicara
Gangguan
komunikasi adalah seorang anak yang memiliki gangguan ini akan kesulitan dalam
menggunakan bahasa untuk konteks sosial. Sehingga akan berdampak pada kemampuan
individu dalam beradaptasi di lingkungannya. Ciri-ciri:
·
tidak memiliki Perhatian
untuk berkomunikasi
·
bergumam
·
mereka yang berbicara
mengalami abnormalitas dan intonasi, rate, volume, dan isi bahasa
·
sulit memahami bahwa satu
kata mungkin memiliki banyak arti
·
menggunakan kata-kata yang
aneh
·
sering mengulangi kata² yang
baru saja didengar
Anak
yang mengalami gangguan komunikasi, diharapkan keluarga sesering mungkin
mengajak anak untuk bercerita, berkomunikasi dua arah, memperbanyak latihan
dengan menggunakan media visual atau gambar, memberikan kesempatan anak untuk
melakukan sesuatu secara mandiri ataupun tidak segera dibantu.
v Tunanetra
Tunanetra
adalah istilah umum yang digunakan untuk kondisi seseorang yang mengalami
gangguan atau hambatan dalam indra penglihatannya. Ciri-ciri:
·
penglihatan samar-samar
untuk jarak dekat atau jauh
·
Medan penglihatan yang
terbatas
·
tidak mampu membedakan warna
·
adaptasi terhadap terang dan
gelap terhambat
·
sangat peka atau sensitif
terhadap cahaya atau ruang yang terang
Adapun
penanganan terhadap anak berkebutuhan khusus dimana orang tua harus melatih
sejak dini kemampuan pada Indra yang lain supaya dapat menutupi kekurangan yang
ada pada dirinya. Tidak semua kegiatan harus dibantu akan tetapi dengan cara
mengawasinya membuat dia lebih bisa mandiri. Misalnya: mandi, makan, minum.
Penataan ruangan yang tidak berubah-ubah memudahkan anak dalam melakukan
aktivitas kesehariannya.
v Tunagrahita
Pengertian
tunagrahita ialah anak berkebutuhan khusus yang memiliki keterbelakangan dalam
intelegensi, fisik, emosional, dan sosial yang membutuhkan perlakuan khusus supaya
dapat
berkembang pada kemampuan yang maksimal. Ciri-ciri:
·
Anak terlambat bicara,
duduk, merangkak atau berguling
·
Sulit mengingat
·
Lambat menguasai kemampuan
dasar, seperti makan sendiri, berpakaian, atau buang air di toilet
·
Gangguan perilaku, seperti
sering marah-marah tidak terkendali
·
Tidak dapat menghubungkan
antara tindakan dengan konsekuensi dari tindakan tersebut
·
Sulit berpikir logis maupun
memecahkan persoalan ringan
Anak
berkebutuhan khusus seperti tunagrahita di dalam keluarga perlu memberikan
contoh atau melakukan hal-hal yang rutin secara konsisten. Ini dikarenakan mereka
membutuhkan kata-kata sederhana yang mudah dipahami.
Referensi:
Desiningrum, D., R. (2016). Psikologi Anak
Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Psikosain.
Social Plugin