Media belajar yang cocok untuk anak tunagrahita antara lain yaitu geometri tiga dimensi, gradasi balok, silinder, menara gelang, puzzle bola, puzzle kontruksi, puzzle binatang, multi indra, konsentrasi mekanik, kotak bilangan, pias huruf, pias kalimat, alphabet fibre box, papan keseimbangan, abacus dan papan bilangan.
2. Media Belajar Anak dengan Gangguan Penglihatan
Media
pembelajaran bagi anak dengan gangguan penglihatan dibedakan menjadi dua sesuai
dengan kondisi anak, yaitu bagi anak yang buta total dan low vision. Bagi anak
yang kondisinya low vision, media belajar yang cocok antara lain yaitu
microscope, televise, magnifier lens set, dan vies scan.
Bagi anak dengan kondisi buta total, media belajar yang cocok di antaranya yaitu radio, audio, peta timbul, penggaris braille, blokies, model anatomi mata, botol aroma, bentuk-bentuk geometri, media tiga dimensi, braille kit, kamus bicara, mesin tik braille, color sorting box, dan tape recorder.
3. Media Belajar Anak dengan Gangguan Pendengaran
Model media belajar yang cocok untuk anak dengan gangguan pendengaran di antaranya yaitu kartu huruf, kartu kalimat, foto, finger alphabet, torso setengah badan, miniatur benda, peta dinding, globe, silinder, model geometri, puzzle kontruksi, menara segi tiga, dan menara gelang.
4. Media Belajar Anak Autis
Media belajar
yang cocok untuk anak autis di antaranya yaitu kartu huruf, kartu kata, kartu
angka, kartu terapi wicara, beragam jenis puzzle, konsentrasi mekanik, menara
gelang, menara segitiga dan lainnya.
Salah satu pembahasan tentang media tersebut yaitu kartu terapi wicara. Diketahui bahwa anak autis mengalami hambatan berkomunikasi dan interaksi sosial. Kartu terapi wicara ini bertujuan untuk melatih anak berbicara untuk perkembangan komunikasinya. Penggunaan media ini harus dilakukan dengan bertahap dan konsisten.
5. Media Belajar untuk Anak yang Kesulitan Belajar
Kategori yang
dimaksud kesulitan belajar di sini yaitu anak yang memiliki kondisi disleksia,
disgrafia dan diskalkulia. Media belajar yang cocok untuk anak disleksia di
antaranya yaitu kartu abjad, kartu kata dan kartu kalimat.
Bagi anak
disgrafia media belajar yang cocok yaitu balok bilangan, kartu abjad, kartu
kata dan kartu kalimat. Bagi anak diskalkulia, media belajar yang cocok yaitu
pias angka, kotak bilangan dan balok bilangan.Selain itu, ada media belajar
terbaru untuk anak disleksia yang bernama Smart Pop Up Book. Media ini
menggunakan metode multisensori yang meliputi kemampuan kinestetik, auditori
dan visual yang bisa membantu dalam pembelajaran anak disleksia.
Media pembelajaran bagi anak-anak berkebutuhan khusus memerlukan teknologi yang dirancang khusus untuk mendukung kebutuhan mereka. Berikut adalah beberapa jenis teknologi asistif yang efektif yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus:
1. Perangkat
Lunak Edukasi Khusus : Ada banyak perangkat lunak edukasi yang dirancang khusus untuk anak-anak dengan berbagai kebutuhan khusus, seperti autisme, disleksia,
gangguan pendengaran, dan gangguan penglihatan. Contohnya adalah perangkat
lunak yang membantu anak-anak dengan disleksia belajar membaca atau perangkat
yang mengajarkan bahasa isyarat kepada anak-anak dengan gangguan pendengaran.
2. Perangkat
Pembaca Teks : Bagi anak-anak dengan gangguan penglihatan, perangkat pembaca
teks seperti screen readers dan braille displays sangat penting. Ini
memungkinkan mereka untuk mengakses teks tertulis dan belajar secara mandiri.
3. Papan
Sentuh Interaktif : Teknologi papan sentuh interaktif, seperti tablet atau
papan tulis interaktif, dapat digunakan untuk menghadirkan konten pembelajaran
dengan cara yang menarik bagi anak-anak. Aplikasi dan perangkat lunak
interaktif dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu.
4. Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) : AR dan VR dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang mendalam dan interaktif. Mereka dapat membantu anak-anak
berkebutuhan khusus untuk memahami konsep-konsep abstrak dengan cara yang lebih
visual dan menarik.
5. Perangkat
Khusus untuk Komunikasi : Anak-anak dengan gangguan komunikasi serius mungkin
memerlukan perangkat khusus seperti komunikator dengan papan tombol atau
perangkat lunak AAC (Augmentative and
Alternative Communication) untuk berkomunikasi dengan orang lain.
6. Teknologi
Dukungan Audiologi : Untuk anak-anak dengan gangguan pendengaran, teknologi
seperti cochlear implant dan
perangkat bantu dengar dapat membantu mereka mendengar dan berpartisipasi dalam
pembelajaran.
7. Perangkat
Penyesuaian : Beberapa anak mungkin memerlukan perangkat penyesuaian fisik,
seperti kursi roda yang terintegrasi dengan teknologi atau alat penyangga untuk
mengakses perangkat elektronik.
8. Konten
Multimedia yang Diakses Melalui Internet : Menggunakan video, podcast, atau
sumber daya multimedia lainnya yang dapat diakses melalui internet dapat
memberikan akses ke berbagai jenis pembelajaran yang sesuai dengan berbagai
gaya belajar.
9. Teknologi
Pemantauan Progres : Sistem untuk memantau perkembangan belajar anak secara
individual dapat membantu guru dan orang tua mengidentifikasi kebutuhan dan
kemajuan anak secara lebih efektif.
Jadi bahwa penggunaan teknologi dalam pembelajaran anak berkebutuhan khusus harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak dan didukung oleh dukungan dari pendidik dan ahli dalam bidangnya. Selain itu, pembelajaran yang efektif juga memerlukan pengawasan dan interaksi yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak.
=====================================================================================
Referensi
Yudhitia Dian Putra. (2022, 3 23). Catatan Tanpa Kerta
(Media Belajar yang Cocok untuk Anak Berkebutuhan Khusus_. Retrieved 9 9,
2023, from http://yd.blog.um.ac.id/media-belajar-yang-cocok-untuk-anak-berkebutuhan-khusus/.
Social Plugin