Pentingnya Layanan Perpustakaan Bagi Penyandang Disabilitas

 

Perpustakaan merupakan tempat yang menyenangkan bagi mereka yang hobi membaca. Perpustakaan menyediakan pengetahuan terkait masa lampau hingga teknologi yang paling terkini. Perpustakaan di era modern saat ini, tidak hanya menyediakan buku akan tetapi fasilitas lainnya seperti internet, tempat membaca yang ramah anak hingga panel video interaktif yang berisikan informasi menarik.

Perpustakaan di zaman modern, diharapkan tidak hanya menunjang informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat awam, akan tetapi juga diharapkan mampu menunjang informasi yang dibutuhkan oleh mereka yang berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas. Masih ada perpustakaan yang fasilitas-fasilitas nya masih kurang ramah terhadap penyandang disabilitas, padahal mereka juga memiliki hak yang sama. Oleh karena itulah, layanan perpustakaan bagi penyandang disabilitas merupakan hal yang sangat penting dimiliki oleh perpustakaan manapun saat ini.

 Untuk memberikan layanan yang terbaik baik penyandang disabilitas, maka pihak pengelola perpustakaan perlu memperhatikan beberapa hal yang bisa meringankan dan tidak menghalangi penyandang disabilitas dalam mengakses informasi atau fasilitas di perpustakaan. Pengunaan pengaman tambahan serta alat bantu untuk penyandang disabilitas harus disiapkan dengan seksama untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Fasilitas atau alat bantu yang dapat dipersiapkan adalah sebagai berikut:

1. Area Luar Perpustakaan

Ketika seorang penyandang disabilitas memasuki area luar perpustakaan, harus dipastikan bahwa mereka dapat memasuki area luar atau area parkir perpustakaan dengan aman dan nyaman. Fasilitas yang perlu ditambahkan untuk memastikan hal tersebut adalah pemasangan rambu yang jelas dan simbol khusus untuk menunjukan titik parkir untuk penyandang disabilitas. Titik parkir harus merupakan areal yang aman dan paling mudah untuk di akses dan tidak ada rintangan di sekitarnya. Lantai yang digunakan oleh penyandang disabilitas di berikan pagar untuk pegangan tangan yang kuat serta lantai didesain tidak licin dan memiliki karakteristik yang memudahkan penyandang disabilitas untuk melewatinya serta di tambahkan simbol-simbol yang memudahkan penyandang disabilitas untuk menuju ke tempat yang di kehendakinya.

Jika pintu masuk perpustakaan berada di elevasi yang lebih tinggi, maka perlu dibuatkan jalan miring yang tidak curam, tidak licin dan memiliki pegangan yang aman sehingga tidak menyulitkan dan membuat lelah para penyandang disabilitas. Lebih baik lagi jika ada fasilitas lift khusus penyandang disabilitas yang dilengkapi tombol lift yang bisa dan mudah disentuh walaupun sedang duduk di kursi roda.

2. Area Gedung Perpustakaan

Ketika seorang penyandang disabilitas memasuki areal gedung perpustakaan, pintu masuk harus mudah terlihat dan memiliki lebar yang cukup serta bisa diakses tanpa kesulitan oleh pengguna kursi roda. Jika ruang baca merupakan tempat tertutup dan memiliki perangkat air conditioner, maka pintu harus di jaga oleh seorang petugas dan diberikan tanda khusus. Lebih baik lagi jika pintu masuk ruang perpustakaan dilengkapi dengan pintu otomatis yang dapat terbuka dan tertutup sendiri melalui sensor gerak.

Meja pelayanan utama perpustakaan harus memiliki tinggi yang disesuaikan dengan mereka yang menggunakan kursi roda. Di meja juga tersedia tombol bel untuk memanggil petugas serta katalog buku yang di desain khusus untuk penyandang disabilitas. Petugas harus sebisa mungkin menjelaskan hal-hal yang diperlukan oleh penyandang disabilitas dengan bahasa yang mudah dikenali dan hindari pengunaan bahasa-bahasa dengan istilah tidak biasa.

Area baca yang ramah penyandang disabilitas di dalam perpustakaan harus memiliki lorong-lorong yang memiliki pencahayaan baik, tidak licin dan tidak bertingkat-tingkat serta rak-rak buku di desain agar mudah diraih oleh mereka yang menggunakan kursi roda. Juga disiapkan komputer dan telepon yang memudahkan penyandang disabilitas berinteraksi dengan petugas perpustakaan. Meja dan kursi yang diletakkan harus memiliki desain yang kokoh dan tidak mudah bergoyang. Toilet khusus penyandang disabilitas juga harus disediakan di tempat yang mudah diakses serta mudah terlihat serta dapat dimasuki oleh pengguna kursi roda. Di dalam toilet setiap alat dipasang agar dapat dijangkau dengan mudah serta juga dipasang telepon speaker dan tombol darurat sehingga mudah memanggil petugas perpustakaan.

3. Pelayanan dan Komunikasi dengan Penyandang Disabilitas.

Pelayanan yang diberikan kepada penyandang disabilitas lebih spesifik daripada pelayanan pada umumnya. Petugas perpustakaan harus memiliki keterampilan dan adab dalam membimbing para penyandang disabilitas. Petugas harus bisa bersabar serta peka terhadap kebutuhan mereka, serta memiliki inisiatif tinggi untuk mempermudah aktivitas para penyandang disabilitas di areal perpustakaan. Pihak perpustakaan dapat menyediakan alat-alat peraga yang ramah penyandang disabilitas seperti buku-buku braille, papan nama dengan warna yang jelas, penggunaan bahasa yang sederhana hingga menyediakan perangkat untuk memudahkan komunikasi dengan petugas perpustakaan.

        Pelayanan prima harus senantiasa diberikan oleh pihak perpustakaan kepada para penyandang disabilitas karena mereka juga memiliki hak yang sama dengan masyarakat lain. Pelayanan yang diberikan harus melalui perencanaan dan manajemen yang matang sehingga pelayanan tersebut dapat terkontrol dengan baik sehingga dapat bermanfaat untuk jangka panjang. Pengawasan serta pemeliharan terhadap fasilitas-fasilitas penunjang secara rutin dilakukan serta pelatihan-pelatihan terhadap petugas perpustakaan harus senantiasa dilakukan terkait pelayanan terhadap penyandang disabilitas merupakan hal yang penting yang kerap terlupakan. Perlu kerja sama antara pihak perpustakaan serta pengunjung perpustakaan lainnya untuk menciptakan suasana ruang baca yang aman, nyaman dan ramah terhadap penyandang disabilitas.